main |
sidebar
Diposting oleh
Unknown
di
17.18
Pertumbuhan
Penduduk
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia
dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari
tahun 1995 sampai 2000. Indikator tingkat pertumbuhan
penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau
negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan
datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang
sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah
pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan
cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang
akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas,
mortalitas dan migrasi.
Perkembangan
Agama di Indonesia
Sejak dahulu bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa
yang ramah dan suka bergaul dengan bangsa lain. Oleh karena itu, banyak bangsa
lain yang datang ke wilayah Nusantara untuk menjalin hubungan dagang. Ramainya
perdagangan di Nusantara yang melibatkan para pedagang dari berbagai negara
disebabkan melimpahnya hasil bumi dan letak Indonesia pada jalur pelayaran dan
perdagangan dunia. Pada sekitar abad ketujuh, Selat Malaka telah dilalui oleh
pedagang Islam dari India, Persia, dan Arab dalam pelayarannya menuju
negara-negara di Asia Tenggara dan Cina. Melalui hubungan perdagangan tersebut,
agama dan kebudayaan Islam masuk ke wilayah Indonesia. Pada abad kesembilan,
orang-orang Islam mulai bergerak mendirikan perkampungan Islam di Kedah
(Malaka), Aceh, dan Palembang.
Kebudayaan
dan Kepribadian
Kepribadian
merupakan salah satu identitas diri dari seseorang, dimana kepribadian tersebut
dapat berupa sifat, tingkah laku, cara berfikir maupun cara berbicara. Banyak
sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian salah satu nya adalah faktor
kebudayaan. Mengapa demikian ? karena kebudayaan merupakan perilaku manusia
yang dipelajari di lingkungannya yang bersifat turun temurun.
Jadi, apabila seseorang berada di lingkungan yang
kental akan kebudayaan maka kepribadian orang tersebut akan sesuai dengan
kebudayaan nya. Untuk itu, dalam makalah ini saya akan menjelaskan
sedikit mengenai Peran Kebudayaan dalam Membentuk Kepribadian.
Hubungan antara kebudayaan dan kepribadian adalah
kebudayaan terbentuk dari sekumpulan orang yang memiliki kepribadian
berbeda-beda untuk membuat suatu ciri khas dari tempat tinggalnya yang dapat
terus dilakukan dari generasi ke generasi seiring dengan perkembangan jaman.
Sedangkan kepribadian sendiri terbentuk karena adanya
interaksi sosial antara satu individu dengan individu yang lain dalam sebuah
lingkungan. Lingkungan tersebut sudah tentu memiliki kebudayaan yang di pegang
teguh yang sering dilaksanakan pada waktu tertentu, sehingga dengan sendirinya
seseorang kepribadian nya akan terbentuk karena ada nya proses interaksi sosial
salah satu nya dari kebudayaan. Sumber http://faradinalwp.blogspot.com
Saat ini, kita hidup di
era globalisasi. Sebuah era dimana teknologi berkembang dengan sangat pesat.
Sebuah era dimana kita bisa melakukan apa saja dengan teknologi. Sebuah era
yang dipenuhi dengan kemudahan dalam melakukan apapun.
Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi berjalan dengan sangat cepat,
terutama teknologi informasi. Saat ini, hanya dengan mengetik nama situs di
komputer, kita bisa menjelajahi dunia. Hanya dengan menekan nomor pada pesawat
telepon, kita bisa berbicara dengan siapa saja yang kita mau, tidak peduli
dimana mereka berada.
Jika kita lihat contoh yang ada, maka kita bisa menyimpulkan bahwa perkembangan
zaman dan teknologi memiliki dampak positif jauh lebih besar dari dampak
negatifnya. Namun pada kenyataanya, dampak negatif yang ditimbulkan pun sangat
berbahaya bagi perkembangan budaya manusia. Salah satu contoh konkret dari
fenomena ini adalah berkembangnya kebudayaan barat di Indonesia.
Teknologi informasi yang begitu pesat membuat komunikasi internasional sangat
mudah dilakukan. Dengan demikian, masuknya kebudayaan Negara lain ke Indonesia
pun terjadi secara signifikan, terutama yang paling mencolok adalah kebudayaan
barat. Saat ini, hampir semua aspek dalam kebudayaan barat telah masuk ke
Indonesia. Mulai dari fashion, makanan, bahasa, etika pergaulan, sampai tata
krama. Masyarakat Indonesia pun menerima masuknya kebudayaan barat ini dengan
tangan terbuka karena dengan demikian, itu menandakan bahwa masyarakat kita
bisa dikatakan mengikuti perkembangan zaman. Namun penerimaan masuknya budaya
barat ke Indonesia ini memiliki dampak yang membahayakan. Masuknya kebudayaan
barat ke Indonesia membuat kebudayaan asli Indonesia sendiri menjadi pudar
dalam diri masyarakat Indonesia. Hal ini sangat berbahaya karena kebudayaan
asli Indonesia adalah jati diri bangsa Indonesia. Dengan membiarkannya pudar,
maka berarti juga membiarkan Negara Indonesia dijajah oleh bangsa barat dalam arti
tertentu.
Di samping memudarkan kebudayaan asli Indonesia dalam diri masyarakat
Indonesia, masuknya kebudayaan barat pun bisa merusak kebudayaan asli
Indonesia. Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak semuanya cocok dengan
kebudayaan asli Indonesia. Bahkan bisa dibilang kebudayaan barat banyak
bertentangan dan berbeda dengan kebudayaan Indonesia. Salah satu contohnya
adalah dalam hal tata krama dan sopan santun. Dibandingkan dengan kebudayaan
barat, tata krama bangsa Indonesia secara umum bisa dibilang lebih halus
daripada kebudayaan barat. Namun dengan masuknya tata krama barat, tata krama
Indonesia yang awalnya halus berubah menjadi kasar. Hal ini jelas tidak bisa
dikatakan sebagai hal yang baik,
Setelah ditelaah secara
seksama, terbukti bahwa masuknya kebudayaan barat ke Indonesia tidak selamanya
membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia. Maka yang harus kita lakukan
dalam menghadapi era globalisasi ini adalah menerima kebudayaan asing masuk ke
Indonesia dengan tidak melupakan budaya asli Indonesia yang merupakan jati diri
bangsa Indonesia. Dengan mampu memilah-milah kebudayaan asing yang masuk ke
Indonesia, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang bergaul dan mampu
menghadapi era globalisasi dengan tetap memegang jati diri sebagai bangsa
Indonesia. Sumber http://radityopradana.blogspot.com
Kebudayaan Barat Yang Sudah Masuk Di
Indonesia
1. Bahasa (banyak kosakata dlm bhs
Indonesia yg mrpk serapan dr bhs negara2 d belahan dunia barat sana, misal :
mami, papi, solusi, film, dansa, dll)
2.
Musik
(banyak aliran musik barat yg msk ke Indonesia, misal : rap, rock n roll,
reggae, dll)
3.
Fashion
(pakaian model barat : dasi, tuxedo, gaun, bikini, dll)
4.
Tarian
(breakdance, tango, waltz, chacha, balet, dll)
5.
Kuliner
(pizza, burger, hotdog, sosis, keju, yogurt, mentega, dll)
6.
Arsitektur
(banyak rmh2 atau bangunan di Indonesia yg mengadopsi ciri arsitektur barat,
misal model Mediteranian)
7.
Tata cara
pesta (misal wedding party ala barat, sweet seventeen party, dll)
8.
Film (genre2
film model Hollywood)
9.
Peralatan
rumah tangga (garpu, pisau makan, oven, dll) Tata cara orang
10.berinteraksi (misal : saat bertemu
cowok mencium punggung telapak tangan cewek sbg tanda hormat, cipika cipiki,
dll)
Pengertian Pemuda
Ialah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan
konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian
idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda
merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan
bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai
harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai
masa depan.
1. Ada beberapa kedudukan pemuda dalam
pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
2. Kemurnian idealismenya.
3. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai
dan gagasan-gagasan yang baru.
4. Semangat pengabdiannya.
5. Sepontanitas dan dinamikanya.
6. Inovasi dan kreativitasnya.
7. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan
baru.
8. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan
sikap dan keperibadiannya yang mandiri.
9. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat
merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
Pengertian
Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi
lainnya dalam sebuahkelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori
mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses
sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
PEMUDA &
IDENTITAS
Pola dasar
pembinaan & perkembangan generasi muda
Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi
muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri
Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Tujuannya
agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam poenanganannya
benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat
terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang
dimaiksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945
3. Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
Motivasi asas pembinaan dan pengembangan
generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti
disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinia IV.
Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka
mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa
masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa
sekarang, dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan
dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap
masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang
membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan untuk
merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk
itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan
faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki
masa datang.
Tanpa ikut sertanya generasi muda, tujuan
pembangunan ini sulit tercapai. Hal ini bukan saja karena pemuda merupakan
lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi tanpa kegairahan dan kreativitas
mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan keseimbangannya.
Apabila pemuda masa sekarang terpisah dari persoalan masyarakatnya, sulit
terwujud pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.
Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua
pengertian pokok, yaitu :
1. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan
pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta
landasan untuk mandiri dan ketrlibatannya pun secara fungsional bersama potensi
lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
2. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan
adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah
pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat
bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
Masalah-masalah generasi muda
Saat ini generasi
muda khususnya remaja, telah digembleng berbagai disiplin ilmu. Hal itu tak
lain adalah persiapan mengemban tugas pembangungan pada masa yang akan datang,
masa penyerahan tanggung jawab dari generasi tua ke generasi muda. Sudah banyak
generasi muda yang menyadari peranan dan tanggung jawabnya terhadap negara di
masa yang akan datang. Tetapi, dibalik semua itu ada sebagian generasi muda
yang kurang menyadari tanggung jawabnya sebagai generasi penerus bangsa.
Adapun masalah
yang dihadapi remaja masa kini antara lain :
1. kebutuhan
akan figur teladan
Remaja jauh lebih
mudah terkesan akan nilai2 luhur yang berlangsung dari keteladanan orang
tua mereka daripada hanya sekedar nasihat2 bagus yagn tinggal hanya
kata2 indah.
2. sikap
apatis
Sikap apatis
meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang b ersamaan
tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam
ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
3. kecemasan
dan kurangnya harga diri
Kata stess atau
frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba
mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat
minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).
4. ketidakmampuan
untuk terlibat
Kecenderungan
untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para
remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan
pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung
rugi atau malahan dengan uang.
5. perasaan
tidak berdaya
Perasaan tidak
berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup
dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan
masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang
keselamatan diri kita di tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan
pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat
nilai baik atau ijasah.
6. pemujaan
akan pengalaman
sebagian besar
tindakan2 negatif anak muda dengan minumam keras, obat2an dan seks pada
mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa
ini memberikan pandangan yagn keliru tentang pengalaman. http://filzaah.wordpress.com/2013/11/10/pemuda-dan-sosialisasi/
Pengertian Pendidikan dan Perguruan Tinggi
1. Pendidikan
Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan juga merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan
otentik, agar anak belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan
hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan-warisan sosial
generasi yang terdahulu.
2. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan adalah
menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki
pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan
dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.
Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam
segala aspek kehidupan.
3. Macam-macam pendidikan:
· Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan
perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
· Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya
adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).jenis ini termasuk ke dalam pendidikan
formal.
· Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan
pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan
tertentu.
· Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang
profesional.
· Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam
jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
· Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi
ahli ilmu agama.
· Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang
berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa
satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam
bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB).
4. Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.
Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik
perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2, yaitu:
· Perguruan tinggi negeri
adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara.
INTERNALISASI, BELAJAR DAN SPESIALISASI
Iternalisasi Belajar dan Speisialisasi
• Istilah
internasilasasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang
menginternasilasikan norma-norma tersebut.
• Istilah belajar
ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang
telah dimiliki oleh seorang individu.
• Istilah
spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah dimiliki oleh seorang
individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama
Pengertian
Internalisasi
a. Secara epistimologi
Internalisasi berasal dari kata intern atau kata internal yang berarti bagian
dalam atau di dalam. Sedangkan internalisasi berarti penghayatan (Peter and
Yeni, 1991: 576).
b. Internalisasi adalah
penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin atau nilai sehingga merupakan
keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan
dalam sikap dan perilaku (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 439).
c. Internalisasi adalah
pengaturan kedalam fikiran atau kepribadian, perbuatan nilai-nilai,
patokan-patokan ide atau praktek-praktek dari orang-orang lain menjadi bagian
dari diri sendiri (Kartono, 2000: 236).
Pengertian Belajar
• Belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap
yang tidak disebabkan oleh pembawaan, kematangan, dan keadaan–keadaan sesaat seseorang,
namun terjadi sebagai hasil latihan dalam interaksi dengan lingkungan.
• Belajar adalah
suatu aktivitas yang di dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi
tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai
hasil yang optimal
• Belajar adalah
perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai
hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
• Belajar merupakan
akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah
belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori
ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output
yang berupa respon.
Pengertian Spesialisasi
• Pengahlian dl
suatu cabang ilmu, pekerjaan, kesenian, dsb
• Proses mendesain
subgrup di dalam suatu entity
1 komentar:
Posting Komentar