1.
Jelaskan perbedaan
antara m banking dan e banking?
2.
Jelaskan perbedaan
antara I banking dan e banking?
3.
Sebutkan kelemahan
dan kelebihan dari mbanking dan e banking ?
4.
Contoh kasus
pencurian m banking, e bangking, dan ATM?
5.
Berikan contoh
kasus perhitungan bunga harian, bulanan dan tahunan.
JAWABAN
1.
·
Mobile Banking (m-banking), bertransaksi langsung dari ponselmu
Berbeda dengan dulu yang mengharuskan kamu menggunakan kartu SIM tertentu, kini mobile banking bisa dimanfaatkan dengan mengunduh aplikasinya di ponselmu. Seperti halnya SMS banking, m-banking adalah layanan yang hanya bisa digunakan via ponsel. Sebagai pengaman transaksi, m-banking biasanya menerapkan sistem OTP (one-time password) yang dikirim via SMS ke ponsel yang bersangkutan. Sistem ini juga hanya berfungsi pada kartu SIM yang telah didaftarkan.
Berbeda dengan dulu yang mengharuskan kamu menggunakan kartu SIM tertentu, kini mobile banking bisa dimanfaatkan dengan mengunduh aplikasinya di ponselmu. Seperti halnya SMS banking, m-banking adalah layanan yang hanya bisa digunakan via ponsel. Sebagai pengaman transaksi, m-banking biasanya menerapkan sistem OTP (one-time password) yang dikirim via SMS ke ponsel yang bersangkutan. Sistem ini juga hanya berfungsi pada kartu SIM yang telah didaftarkan.
·
Perbankan Elekronik atau
E-banking yang juga dikenal dengan istilah
internet banking ini dapat di definisikan sebagai jasa dan produk bank secara
langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif.
E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun
bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan
informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk
internet.
2.
o Internet Banking ini termasuk layanan
teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet
dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan
sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo
rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit,
listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank
lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan
menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
·
Perbankan Elekronik atau
E-banking yang juga dikenal dengan istilah
internet banking ini dapat di definisikan sebagai jasa dan produk bank secara
langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif.
E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun
bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan
informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk
internet.
3. Kelebihan E-Banking
1. Tidak Perlu Antri dan Repot
Nasabah bisa langsung melakukan kegiatan
perbankan di rumah tanpa harus antri di bank, terutama saat bulan muda – dimana
jumlah nasabah yang membutuhkan layanan bank akan memblundak. Kamu bisa
mengecek saldo, melakukan transfer dana baik antar bank yang sama atau antar
bank yang berbeda tanpa repot.
2. Hemat Waktu.
Kamu tidak perlu menghabiskan waktu seharian
hanya untuk menyelesaikan berbagai kewajibanmu di bank. E-banking akan menolong
kamu menghemat waktu. Bahkan kamu bisa melakukan transaksi saat sedang bekerja,
di mobil, atau pun di rumah.
3. Alat Transaksi Pembayaran
Selain aktivitas perbankan yang disebutkan di
atas, kamu juga bisa melakukan transaksi pembayaran untuk pembelian tiket,
membayar cicilan rumah dan kartu kredit, juga bayar membayar tagihan lainnya
dengan mudah.
4. Murah
Internet saat ini sudah masuk dalam kategori
murah karena ada belasan provider internet yang bisa kamu temui dan semua
menawarkan layanan termurah. Kalau dibandingkan dari segi biaya yang kamu
keluarkan dengan ke bank, kemacetan, dan tenaga, e-banking lebih murah dan
efisien.
5. Cepat
Buat kamu yang sibuk dan bekerja, akses cepat
ke perbankan adalah suatu keharusan. Lewat e-banking, kamu bisa tahu apakah
transfer uang proyek sudah masuk tanpa harus menelpon bank untuk cari tahu.
Kamu juga bisa mengecek saldo dan mentransfer uang secepat yang kamu mau hanya
dengan mengunakan jarimu.
Kekurangan
E-Banking
1. Rawan Pembobolan
Ini menjadi perhatian banyak pihak kalau dana
nasabah sering dibobol orang tak dikenal. Dana yang hilang sering tidak dapat
dikembalikan dan nasabah menderita kerugian. Pihak bank sering beranggapan
nasabah lalai dan tidak menyimpan PIN akses ke e-bankingnya dengan baik.
2. Kurang Privasi
Karyawan bank bisa mengetahui tentang data nasabah
dan dana yang tersimpan karena banyak dari mereka yang memiliki akses terebut.
3. Tergantung pada Internet
Tidak mungkin melakukan transaksi e-banking di
kawasan yang jaringan internetnya belum ada. Jaringan internet yang diharapkan
juga lebih kencang kecepatannya, kalau tidak e-banking akan mengalami gagal
transaksi.
4. Target dari Cybercrime
Layanan e-banking jadi salah satu target kejahatan cyber yang
sulit dibuktikan, terutama di Indonesia. Kejahatan cyber ini banyak
mengambil korban tetapi masih belum menjadi prioritas dari pemerintah, termasuk
bentuk payung hukum yang melindungi nasabah.
Keuntungan
Mobile Banking
1.
Layanan Mobile banking memiliki
kelebihan dibandingkan internet banking karena relatif mudah dalam mendapatkan
konektivitas, sedangkan untuk internet banking tidak semua tempat ada jaringan
internet. Hal ini memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan
sehingga menghemat banyak waktu.
2.
Fitur yang sederhana membuat
mobile banking melalui ponsel sangat mudah untuk dimengerti. Semua isntruksi
diberikan secara mudah dan rinci sehingga efektif dari segi biaya. Selain itu
fasilitas mobile banking mempunyai biaya yang rendah dibandingkan online
banking.
3.
Dari sisi keamanan mobile banking
bisa mengurangi resiko penipuan karena nasabah akan mendapatkan SMS ketika
terdapat aktivitas pada rekening nasabah baik setoran, penarikan uang, atau
transfer antar rekening.
4.
Bank juga merasa untung dengan
layanan Mobile banking karena bisa mengurangi biaya dari tele-banking dan lebih
ekonomis, selain itu fasilitas tambahan ini bisa mempermudah konsumen melakukan
transaksi, sehingga bank dapat meningkatkan kepuasan nasabah mereka. Selain itu
bank juga merasa lebih dekat dan dapat menjangkau nasabah mereka dengan mobile
banking.
5.
Produk bank juga bisa dipromosikan
dengan mudah melalui iklan layanan mobile banking seperti kartu kredit,
pinjaman, dan lainnya pada kelompok nasabah tertentu. Selain promosi produk,
berbagai layanan bank yang bisa diakses melalui mobile banking meliputi
informasi pembayaran rekening, informasi jumlah tabungan, histori transaksi,
fasilitas pengiriman uang, dan lainsebagainya dapat diakses langsung melalui
handphone nasabah.
6.
Hal lain yang membuat mobile
banking makin populer adalah nasabah dapat mentransfer uang secara langsung
pada rekening bank yang sama maupun beda melalui mobile banking dengan
jangkauan konektivitas jaringan yang luas melebihi melebihi internet banking.
7.
Walaupun canggih, ternyata mobile
banking punya kelemahan juga yang harus disadari oleh pengguna mobile banking
Kekurangan
Mobile Banking
Fitur keamanan menjadi salah satu isu penggunaan mobile banking ini.
Hal ini setelah para ahli keamanan secara umum setuju bahwa mobile banking
lebih aman daripada online banking karena sangat sedikit virus dan trojan yang
menyerang smartphone, namun demikian pengguna mobile banking ternyata lebih
rentan diserang penipuan yang dinamakan “smishing.” Penyebab penipuan ini lebih
banyak disebabkan oleh pengguna mobile banking menerima SMS palsu yang
menanyakan detil rekening bank dari seorang hacker yang menyamar sebagai
institusi keuangan. Modus seperti ini telah berhasil membuat banyak orang yang
terjebak dan uangnya terkuras.
Walaupun sistem online banking punya fitur keamanan melalui
koneksi yang terenkripsi sehingga hacker tidak dapat membaca data yang
dikirimkan, namun hal ini tidak berlaku manakala smartphone-nya dicuri.
Celakanya lagi banyak orang mengatur agar perangkat smartphone mereka dapat
menyimpan password atau menggunakan password dan pin yang tidak aman atau dapat
ditebak dengan mudah.
Isu kekurangan mobile banking yang lain adalah mengenai Kompabilitas.
Untuk dapat mengakses mobile banking secara maksimal nasabah memerlukan
smartphone. Bahkan beberapa bank tidak menyediakan mobile banking untuk ponsel
selain smartphone seperti iPhone, dan Blackberry. Selain itu dukungan software
mobile banking pihak ketiga tidak selalu kompatibel bagi semua jenis
smartphone. Jika nasabah tidak memiliki smartphone, tipe dari mobile banking
yang dapat digunakan biasanya terbatas sehingga beberapa fitur tidak dapat
diakses. Melakukan pengecekan rekening tabungan melalui SMS tidak menjadi
masalah, akan tetapi fitur yang lebih canggih misalnya transfer antar rekening
umumnya tidak tersedia bagi pengguna ponsel model lama sehingga tetap saja
harus menggunakan smartphone.
Operabilitas ponsel menjadi tantangan tersediri bagi layanan mobil
ebanking ini, di mana ada sejumlah besar perangkat ponsel yang berbeda dan itu
merupakan tantangan besar bagi bank untuk menawarkan solusi mobile banking pada
setiap jenis perangkat. Beberapa dari perangkat ini mendukung Java ME dan lain
mendukung SIM Application Toolkit, browser WAP, atau hanya SMS.
Biaya sebenarnya tidak terlalu signifikan berpengaruh jika nasabah
telah memiliki perangkat yang sesuai, namun sayangnya beberapa institusi
finansial mengharuskan pembayaran lebih untuk layanan mobile banking. Di luar
itu masih ada juga biaya software. Biaya ekstra untuk nasabah ini secara cepat
bertambah, terutama ketika nasabah sering mengakses mobile banking sehinggga
menjadi tambahan pendapatan tersendiri bagi bank.
4.
Ini Modus Pembobolan Rekening
Nasabah Melalui "e-Banking"
·
J JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Bareskrim Polri saat ini sedang mengusut pembobolan beberapa dana nasabah di tiga bank besar di Indonesia dengan modus menggunakan software internet banking. Modus kejahatan ini diklaim telah menimbulkan kerugian mencapai Rp 130 miliar.Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen Budi Waseso ketika dihubungi Kontan membenarkan informasi ini. Ia menuturkan polisi telah berhasil mengendus dugaan pembobolan dana nasabah tiga bank yang dilakukan oleh sindikat kejahatan dunia maya. Menurutnya, pelaku menggunakan malware untuk muncuri data nasabah bank yang ditanamkan melalui jaringan internet."Pada Senin (13/4/2015) kemarin kami telah berhasil membongkar sindikat pembobolan uang nasabah dengan menggunakan internet. Saat ini kasus masih didalami oleh penyidik," ujar Budi, Selasa, (14/4/2015).Modus dari pencurian dana nasabah ini menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Victor Simanjuntak adalah dengan membajak akun internet banking milik nasabah bank sehingga ketika nasabah akan menyetorkan uang ke rekeningnya, aliran uang tersebut akan dibelokkan ke rekening pelaku.Ia menjelaskan pelaku utama bukanlah warga negara Indonesia karena berdasarkan penyelidikan Bareskrim ternyata aliran dana tersebut menuju ke sebuah rekening di negara Ukraina."Pelaku bukan warga negara Indonesia. Ia menggunakan jasa kurir yang merupakan WNI. Sehingga dana nasabah dibelokkan masuk ke rekening kurir, kemudian langsung diteruskan ke rekening pelaku," ujar Victor ketika dihubungi Kontan.Modus kejahatan ini bermula saat pelaku menawarkan perangkat aplikasi antivirus melalui pesan layanan di internet kepada korban pengguna e-banking. Setelah korban mengunduh software palsu tersebut, malware akan secara otomatis masuk ke komputer dan memanipulasi tampilan laman internet banking seolah-olah laman tersebut merupakan milik bank. Dengan begitu, pelaku dapat dengan mudah mengendalikan akun e-banking nasabah setelah mengetahui password korban."Namun, pelaku tidak menguras rekening korban, hanya membelokkan ke rekening kurir jika korban melakukan transaksi keuangan melalui e-banking," tutur Victor. Dalam aksi kejahatannya tersebut, pelaku merekrut WNI sebagai kurir dengan kedok kerjasama bisnis sehingga kurir sendiri tidak mengetahui bahwa uang yang masuk ke rekening mereka merupakan hasil pembobolan. Victor menjelaskan pelaku menjanjikan kurir dapat mengambil 10 persen dari dana yang masuk dan sisanya dikirimkan ke rekening di Ukraina melalui Western Union. Perekrutan kurir ini dilakukan secara acak dengan mengaku kerjasama bisnis perdagangan seperti kayu, kain, dan mesin. "Pelaku menjalin kerjasama dengan kurir di Indonesia. Pelaku mengatakan kalau dirinya akan berusaha di Indonesia tapi tidak memiliki rekening untuk menerima pembayaran dalam bentuk rupiah. Para kurir cuma diminta membuka rekening dan mentrasferkan uang yang masuk ke rekeningnya tersebut," jelas Victor. Saat ini Bareskrim Polri tengah mendalami kasus ini dengan memeriksa keterangan dari enam orang kurir yang telah ditahan sebagai saksi. Penyidik, ujar Victor, telah mengantongi identitas pelaku dan akan bekerja sama dengan Interpol untuk mengungkap jaringan sindikat pencurian uang nasabah ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, jumlah kurir diduga berjumlah ratusan orang yang tersebar diseluruh penjuru tanah air. "Pelaku adalah penjahat profesional yang memahami betul IT. Semua kurir yang telah diperiksa sama sekali tidak menyadari jika mereka terlibat dalam pembobolan bank. Pelaku ada di luar negeri, kami telah mengontak interpol untuk membantu kami," tutur Victor. Namun, Victor enggan menyebutkan nama maupun inisial dari tiga bank tersebut karena masih dalam penyelidikan oleh Polri. Ia hanya menyebutkan ketiga bank tersebut ada yang berasal dari BUMN dan swasta. Ia mengungkapkan terdapat sekitar 300 nasabah dari ketiga bank tersebut yang menjadi korban dengan total kerugian mencapai Rp 130 miliar yang berhasil dicuri pelaku. "Nanti bank akan kita panggil untuk melengkapi laporan. Karena ada pihak bank yang telah mengembalikan uang nasabahnya ada yang belum," ujarnya. Menurutnya, Indonesia dengan salah satu jumlah pengguna internet terbesar di dunia akan menjadi sasaran empuk dari tindak kejahatan dengan media online, terutama banyak masyarakat yang masih menggunakan software palsu sehingga rentan diretas. Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Irwan Lubis, mengaku pihaknya belum menerima laporan dari pihak bank, Bareskrim Polri, maupun institusi lainnya terkait kasus pembobolan dana nasabah di tiga bank ini. Meskipun begitu, Ia menegaskan bahwa OJK telah meminta kepada bank untuk meningkatkan pengamanan teknologi informasi pada sistem internet banking. "OJK belum menerima laporan baik dari bank maupun dari pihak atau intitusi lain. Pada 9 Maret 2015 yang lalu, OJK sudah meminta kewaspadaan bank dan meningkatkan IT security pada layanan internet banking mereka," tuturnya kepada Kontan. Selain meminta kepada pihak bank, Irwan juga menekankan kepada para nasabah untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam bertransaksi dengan menggunakan internet banking terutama dengan menggunakan komputer yang rentan terserah virus. Ia memberi saran kepada para nasabah jika terdapat instruksi yang tidak lazim dan meragukan pada saat transaksi harap segera menghubungi call center bank masing-masing. "Nasabah juga diminta untuk selalu waspada dalam bertransaksi via internet. Kalau ada istruksi yang tidak lazim segera hubungi call center bank," ujar Irwan. Sesuai dengan Undang-undang No 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, OJK merupakan lembaga negara yang memiliki fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap individual bank (mikroprudensial). OJK diberikan kewenangan memberikan izin, mengatur, mengenakan sanksi, dan mengawasi setiap aktivitas perbankan di Indonesia. (Benedictus Bina Naratama
J JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Bareskrim Polri saat ini sedang mengusut pembobolan beberapa dana nasabah di tiga bank besar di Indonesia dengan modus menggunakan software internet banking. Modus kejahatan ini diklaim telah menimbulkan kerugian mencapai Rp 130 miliar.Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen Budi Waseso ketika dihubungi Kontan membenarkan informasi ini. Ia menuturkan polisi telah berhasil mengendus dugaan pembobolan dana nasabah tiga bank yang dilakukan oleh sindikat kejahatan dunia maya. Menurutnya, pelaku menggunakan malware untuk muncuri data nasabah bank yang ditanamkan melalui jaringan internet."Pada Senin (13/4/2015) kemarin kami telah berhasil membongkar sindikat pembobolan uang nasabah dengan menggunakan internet. Saat ini kasus masih didalami oleh penyidik," ujar Budi, Selasa, (14/4/2015).Modus dari pencurian dana nasabah ini menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Victor Simanjuntak adalah dengan membajak akun internet banking milik nasabah bank sehingga ketika nasabah akan menyetorkan uang ke rekeningnya, aliran uang tersebut akan dibelokkan ke rekening pelaku.Ia menjelaskan pelaku utama bukanlah warga negara Indonesia karena berdasarkan penyelidikan Bareskrim ternyata aliran dana tersebut menuju ke sebuah rekening di negara Ukraina."Pelaku bukan warga negara Indonesia. Ia menggunakan jasa kurir yang merupakan WNI. Sehingga dana nasabah dibelokkan masuk ke rekening kurir, kemudian langsung diteruskan ke rekening pelaku," ujar Victor ketika dihubungi Kontan.Modus kejahatan ini bermula saat pelaku menawarkan perangkat aplikasi antivirus melalui pesan layanan di internet kepada korban pengguna e-banking. Setelah korban mengunduh software palsu tersebut, malware akan secara otomatis masuk ke komputer dan memanipulasi tampilan laman internet banking seolah-olah laman tersebut merupakan milik bank. Dengan begitu, pelaku dapat dengan mudah mengendalikan akun e-banking nasabah setelah mengetahui password korban."Namun, pelaku tidak menguras rekening korban, hanya membelokkan ke rekening kurir jika korban melakukan transaksi keuangan melalui e-banking," tutur Victor. Dalam aksi kejahatannya tersebut, pelaku merekrut WNI sebagai kurir dengan kedok kerjasama bisnis sehingga kurir sendiri tidak mengetahui bahwa uang yang masuk ke rekening mereka merupakan hasil pembobolan. Victor menjelaskan pelaku menjanjikan kurir dapat mengambil 10 persen dari dana yang masuk dan sisanya dikirimkan ke rekening di Ukraina melalui Western Union. Perekrutan kurir ini dilakukan secara acak dengan mengaku kerjasama bisnis perdagangan seperti kayu, kain, dan mesin. "Pelaku menjalin kerjasama dengan kurir di Indonesia. Pelaku mengatakan kalau dirinya akan berusaha di Indonesia tapi tidak memiliki rekening untuk menerima pembayaran dalam bentuk rupiah. Para kurir cuma diminta membuka rekening dan mentrasferkan uang yang masuk ke rekeningnya tersebut," jelas Victor. Saat ini Bareskrim Polri tengah mendalami kasus ini dengan memeriksa keterangan dari enam orang kurir yang telah ditahan sebagai saksi. Penyidik, ujar Victor, telah mengantongi identitas pelaku dan akan bekerja sama dengan Interpol untuk mengungkap jaringan sindikat pencurian uang nasabah ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, jumlah kurir diduga berjumlah ratusan orang yang tersebar diseluruh penjuru tanah air. "Pelaku adalah penjahat profesional yang memahami betul IT. Semua kurir yang telah diperiksa sama sekali tidak menyadari jika mereka terlibat dalam pembobolan bank. Pelaku ada di luar negeri, kami telah mengontak interpol untuk membantu kami," tutur Victor. Namun, Victor enggan menyebutkan nama maupun inisial dari tiga bank tersebut karena masih dalam penyelidikan oleh Polri. Ia hanya menyebutkan ketiga bank tersebut ada yang berasal dari BUMN dan swasta. Ia mengungkapkan terdapat sekitar 300 nasabah dari ketiga bank tersebut yang menjadi korban dengan total kerugian mencapai Rp 130 miliar yang berhasil dicuri pelaku. "Nanti bank akan kita panggil untuk melengkapi laporan. Karena ada pihak bank yang telah mengembalikan uang nasabahnya ada yang belum," ujarnya. Menurutnya, Indonesia dengan salah satu jumlah pengguna internet terbesar di dunia akan menjadi sasaran empuk dari tindak kejahatan dengan media online, terutama banyak masyarakat yang masih menggunakan software palsu sehingga rentan diretas. Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Irwan Lubis, mengaku pihaknya belum menerima laporan dari pihak bank, Bareskrim Polri, maupun institusi lainnya terkait kasus pembobolan dana nasabah di tiga bank ini. Meskipun begitu, Ia menegaskan bahwa OJK telah meminta kepada bank untuk meningkatkan pengamanan teknologi informasi pada sistem internet banking. "OJK belum menerima laporan baik dari bank maupun dari pihak atau intitusi lain. Pada 9 Maret 2015 yang lalu, OJK sudah meminta kewaspadaan bank dan meningkatkan IT security pada layanan internet banking mereka," tuturnya kepada Kontan. Selain meminta kepada pihak bank, Irwan juga menekankan kepada para nasabah untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam bertransaksi dengan menggunakan internet banking terutama dengan menggunakan komputer yang rentan terserah virus. Ia memberi saran kepada para nasabah jika terdapat instruksi yang tidak lazim dan meragukan pada saat transaksi harap segera menghubungi call center bank masing-masing. "Nasabah juga diminta untuk selalu waspada dalam bertransaksi via internet. Kalau ada istruksi yang tidak lazim segera hubungi call center bank," ujar Irwan. Sesuai dengan Undang-undang No 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, OJK merupakan lembaga negara yang memiliki fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap individual bank (mikroprudensial). OJK diberikan kewenangan memberikan izin, mengatur, mengenakan sanksi, dan mengawasi setiap aktivitas perbankan di Indonesia. (Benedictus Bina Naratama
·
JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank
Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memberikan penjelasan terkait aksi pembobolan mesin
ATM dengan metode skimming beberapa waktu lalu.Skimming adalah tindakan
pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang
terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. “Nasabah dari
sejumlah bank tiba-tiba terpotong saldo tabungannya, padahal mereka tidak
melakukan transaksi pengambilan uang,” kata Hari Siaga Amijarso, Corporate
Secretary BRI, dalam pernyataan resmi, Minggu (30/10/2016). Hari menjelaskan,
modus yang digunakan pelaku kejahatan perbankan dengan teknik skimming tersebut
di antaranya dengan cara memasang WiFi pocket router disertai kamera yang
dimodifikasi menyerupai penutup PIN pada mesin-mesin ATM untuk mencuri PIN
nasabah. Melalui alat tersebut, para pelaku menduplikasi data magnetic stripe
pada kartu ATM lalu mengkloningnya ke dalam kartu ATM kosong. “Jadi ketika ada
pembobolan rekening, selain nasabah pemilik tabungan, pihak bank pun turut
menjadi korban. Reputasi akan kenyamanan dan tingkat keamanan yang terjaga
menjadi turun di mata masyarakat,” ujar Hari. Hari mengakui, beberapa
kejadian juga sempat menimpa nasabah BRI. Ia menyatakan, BRI segera melakukan
penelusuran terkait dugaan pembobolan rekening tersebut. BRI juga telah
menggandeng pihak kepolisian untuk menangani kasus-kasus kejahatan perbankan
yang menimpa BRI dan nasabahnya. “Kami tidak akan segan memproses secara hukum para
pelaku kejahatan perbankan yang telah merugikan nasabah dan institusi BRI,”
kata Hari. BRI juga meminta nasabah agar selalu menjaga kerahasiaan dan mengubah
PIN secara berkala. “Kami juga sampaikan agar nasabah menghubungi Call BRI di 14017 kalau
ada yang kurang jelas mengenai berbagai produk atau layanan yang diberikan
BRI,” ujar Hari.
·
Menelusuri Modus Pembobolan Rekening via SMS Banking
Menelusuri Modus Pembobolan Rekening via SMS Banking
·
Saya tertarik untuk membahas
terhadap kasus yang diceritakan oleh teman saya @D3551 yang menceritakan bahwa terjadi
kasus dimana temannya mendapatkan SMS kemudian me-reply-nya dan terjadilah
pembobolan pada saldo rekening tabungannya hingga mencapai puluhan juta
rupiah.Dari situ saya akan coba menganalisanya bahwa kejadian tsb terjadi
karena membalas SMS sehingga kita anggap terjadi pembobolan rekening melalui
media SMS Banking. Oke,kita bedah satu per satu, pertama pastikan dulu korban
tersebut telah mendaftarkan/mengaktifkan fitur SMS Banking,jika belum mendaftar
atau mengaktifkan layanan SMS Banking maka kejadian tsb bukan karena SMS Banking.Akan
tetapi jika sudah mendaftarkan/mengaktifkan layanan SMS Banking maka harus
dipastikan bahwa nomor yang dipakai saat ini(nomor yang digunakan untuk
me-reply SMS tsb) adalah nomor yang didaftarkan pada layanan SMS Banking. Kedua,perlu
diketahui sebelumnya bahwa fitur/layanan SMS Banking itu ada 2 bentuk,yang
pertama itu dari pihak Bank menyediakan Aplikasi SMS Banking yang harus didownload
pada Handhone si user,sehingga aktifitas SMS Banking hanya bisa dilakukan melalui
aplikasi tersebut(sehingga mustahil jika dengan me-reply SMS maka saldo bisa
dibobol karena aksesnya ditutup),kedua melalui fitur SMS biasa (ini adalah
fitur SMS Banking yang lama) misalnya kita bisa lakukan dengan mengetikkan SMS
seperti: (TRN 0127837383 500.000 - contoh format dibacanya -->
TRN: Kode Transaksi transfer, Nomor rekening dan Nilai nominal transfer)
kemudian biasanya dikirimkan pada nomor SMS Center dari Bank tsb dan biasanya nomor SMS Center
Bank itu pendek dan unik semisal: 4040, 1717, 2424..jadi kalo kita reply ke
nomor HP biasa seperti: 081xxxxxxxx serasa aneh..karena pihak Bank mustahil memasang
SMS Center dengan nomor yang biasa digunakan oleh pengguna ponsel. Dan perlu
ditambahkan bahwa untuk fitur SMS Banking dari pihak Bank terkaitpun sudah menaikan
layer sekuritinya dengan harus memasukan 'security code' yang bisa berbentuk
TOKEN yaitu kode yang digenerate setiap kita mau melakukan transaksi. Token itu
digenerate dari piranti yang
diberikan pihak Bank berupa semacam kalkulator
kecil.Proses generate kode token tsb pun tidak semua sama, karena rumus kode dari
setiap mesin token yang diberikan oleh pihak Bank itu berbeda-beda, kemudian
dalam setiap transaksi itu dari pihak Bank memberikan limit transaksi harian
sehingga jika seseorang mengaku telah dibobol rekeningnya pada satu hari dan mencapai
puluhan juta sedangkan limit transaksi maksimal yang biasa diterapkan oleh
kebanyakan Bank adalah 10 juta maka hal tersebut mustahil terjadi,dan yang
paling akhir yaitu kita harus memasukkan password SMS Banking kita. Dari situ
sendiri kita sudah bisa membayangkan berapa tahapan yang harus dilalui untuk bisa
menembus sistem keamanan SMS Banking tersebut kalaupun hanya dengan me-reply
SMS kemudian saldo terpotong itu kemungkinannya sangat kecil sekali. Oke,kalopun masih
tidak puas terhadap paparan teknis dan skenario diatas,maka yang perlu
dilakukan oleh korban adalah meminta 'LOG Transaksi' dari pihak Bank terkait
tentang periode kejadian yaitu tanggal dan jam berapa, karena semua aktifitas
rekening itu SELALU tercatat,nah dari Log transaksi tersebut maka akan terlihat proses pendebetan
rekening korban itu tipe transaksinya apa,tanggal dan jam berapa,siapa user
yang melakukannya,dsb. Dari situ bisa ketahuan dan diambil kesimpulan bagaimana
proses terjadinya pembobolan rekening tersebut. Jika dicek saldo berkurang tapi
tidak ada catatan di Log Transaksi bagaimana proses pembobolan rekening, maka
korban berhak untuk mensomasi pihak Bank,karena pihak Bank bertanggungjawab
terhadap keamanan rekening dan history transaksinya. Akan tetapi jika bobolnya
rekening tercatat di log transaksi secara jelas namun si korban tidak mau
mengakui telah melakukan transaksi maka kita harus tanyakan kepada korban
apakah pernah memberi tahu orang lain tentang username dan password SMS Bankingnya,kalaupun
si korban tidak pernah merasa memberi tahu user name dan password SMS
Bankingnya pada orang lain maka kemungkinan terakhir korban telah digendam oleh
orang lain kemudian disuruh untuk melakukan transaksi melalui SMS Banking.
5.
Perhitungan bunga berdasarkan
saldo terendah
Dalam perhitungan ini, bunga tabungan akan didasarkan pada jumlah saldo
terendah yang terjadi
pada bulan laporan, di mana jumlah saldo tersebutlah yang akan digunakan
sebagai acuan dalam perhitungan bunga. Bunga tabungan yang berlaku adalah 6% per tahun. Maka perhitungan
bunga = (Jumlah saldo terendah x suku bunga % x jml hari pd bulan laporan) /
Jumlah hari dalam 1 tahun. Berdasarkan tabel di atas, saldo terendah yang terdapat dalam tabungan
tersebut adalah Rp 10.000.000,- Maka kita bisa menghitungnya dengan cara berikut:
Bunga tabungan : Rp 10.000.000,- X 6% x 30 / 365 = Rp 49.315,-
Bunga sebesar Rp 49.315,- merupakan bunga gross (belum dipotong pajak).
Maka pajak bunga tabungan tersebut: 20% x Rp 49.315 = Rp 9.863,-
Jadi bunga yang diterima oleh nasabah: Rp 49.315,- – Rp 9.863,- = Rp
39.452,-
·
Perhitungan bunga berdasarkan
saldo rata-rata
Perhitungan bunga dengan menggunakan metode
ini didasarkan pada rata-rata saldo harian pada bulan berjalan, sehingga nilai
rata-rata tersebut yang akan dijadikan acuan dalam perhitungan bunga.
Maka perhitungan bunga = (Saldo rata-rata
harian x suku bunga % x jml hari pada bulan berjalan) / Jumlah hari dalam 1
tahun
Menghitung saldo rata-rata harian:
10.000.000 x 3 hari (tgl 1-3)
= 30.000.000
15.000.000 x 2 hari (tgl 4-5)
= 30.000.000
22.000.000 x 9 hari (tgl 6-14)
= 198.000.000
12.000.000 x 2 hari (tgl 15-16)
= 24.000.000
11.000.000 x 11 hari (tgl 17-27)
=
121.000.000
14.000.000 x 4 hari (tgl 28-31)
= 56.000.000
Jumlah
= 459.000.000
Saldo rata-rata harian : 459.000.000 / 31 =
14.806.452
Bunga
: (14.806.452
x 6% x 31) / 365 = Rp 75.452,- (belum dipotong pajak).
Pajak bunga tabungan: 20% x Rp 75.452,- =
Rp 15.090,-
Maka bunga tabungan yang diterima oleh
nasabah: Rp 75.452,- - Rp 15.090,- = Rp 60.362
·
Perhitungan bunga berdasarkan
saldo harian
Perhitungan bunga dengan menggunakan metode
ini akan didasarkan pada besarnya saldo harian pada bulan berjalan, sehingga
dasar perhitungannya mempertimbangkan saldo tabungan setiap harinya. Bunga tabungan
yang berlaku adalah sebesar 6%. Maka perhitungan bunga = (Saldo harian x suku
bunga % x jml hari pd bulan berjalan) / Jml hari dalam 1 tahun.
Source:
Source:
http://bisnis.liputan6.com/read/2931589/ini-bedanya-internet-banking-mobile-banking-dan-sms-banking
https://www.it-jurnal.com/pengertian-e-banking/
https://www.halomoney.co.id/blog/kelebihan-dan-kekurangan-e-banking
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-mobile-banking-apa-keunggulan-dan-kekurangannya
https://ekonomi.kompas.com/read/2015/04/15/113500326/Ini.Modus.Pembobolan.Rekening.Nasabah.Melalui.e-Banking.
https://ekonomi.kompas.com/read/2016/10/31/050500126/ada.pembobolan.atm.dengan.skimming.ini.penjelasan.bri
https://www.kompasiana.com/dennio/menelusuri-modus-pembobolan-rekening-via-sms-banking_5509091ca333112b452e3ae3
https://www.google.co.id/amp/s/www.cermati.com/artikel/amp/ketahui-tipe-dan-cara-menghitung-bunga-tabungan
https://www.it-jurnal.com/pengertian-e-banking/
https://www.halomoney.co.id/blog/kelebihan-dan-kekurangan-e-banking
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-mobile-banking-apa-keunggulan-dan-kekurangannya
https://ekonomi.kompas.com/read/2015/04/15/113500326/Ini.Modus.Pembobolan.Rekening.Nasabah.Melalui.e-Banking.
https://ekonomi.kompas.com/read/2016/10/31/050500126/ada.pembobolan.atm.dengan.skimming.ini.penjelasan.bri
https://www.kompasiana.com/dennio/menelusuri-modus-pembobolan-rekening-via-sms-banking_5509091ca333112b452e3ae3
https://www.google.co.id/amp/s/www.cermati.com/artikel/amp/ketahui-tipe-dan-cara-menghitung-bunga-tabungan
0 komentar:
Posting Komentar