Senin, 19 Maret 2018

Sistem Informasi Perbankan



1.       Jelaskan perbedaan antara m banking dan e banking?
2.       Jelaskan perbedaan antara I banking dan e banking?
3.       Sebutkan kelemahan dan kelebihan dari mbanking dan e banking ?
4.       Contoh kasus pencurian m banking, e bangking, dan ATM?
5.       Berikan contoh kasus perhitungan bunga harian, bulanan dan tahunan.

JAWABAN


1.        
·            Mobile Banking (m-banking), bertransaksi langsung dari ponselmu
Berbeda dengan dulu yang mengharuskan kamu menggunakan kartu SIM tertentu, kini mobile banking bisa dimanfaatkan dengan mengunduh aplikasinya di ponselmu. Seperti halnya SMS banking, m-banking adalah layanan yang hanya bisa digunakan via ponsel.
Sebagai pengaman transaksi, m-banking biasanya menerapkan sistem OTP (one-time password) yang dikirim via SMS ke ponsel yang bersangkutan. Sistem ini juga hanya berfungsi pada kartu SIM yang telah didaftarkan.

·         Perbankan Elekronik atau E-banking yang juga dikenal dengan istilah internet banking ini dapat di definisikan sebagai jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. 

2.        
o   Internet Banking ini termasuk layanan teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
·         Perbankan Elekronik atau E-banking yang juga dikenal dengan istilah internet banking ini dapat di definisikan sebagai jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. 





3.       Kelebihan E-Banking
1. Tidak Perlu Antri dan Repot
Nasabah bisa langsung melakukan kegiatan perbankan di rumah tanpa harus antri di bank, terutama saat bulan muda – dimana jumlah nasabah yang membutuhkan layanan bank akan memblundak. Kamu bisa mengecek saldo, melakukan transfer dana baik antar bank yang sama atau antar bank yang berbeda tanpa repot.

2. Hemat Waktu.
Kamu tidak perlu menghabiskan waktu seharian hanya untuk menyelesaikan berbagai kewajibanmu di bank. E-banking akan menolong kamu menghemat waktu. Bahkan kamu bisa melakukan transaksi saat sedang bekerja, di mobil, atau pun di rumah.

3. Alat Transaksi Pembayaran
Selain aktivitas perbankan yang disebutkan di atas, kamu juga bisa melakukan transaksi pembayaran untuk pembelian tiket, membayar cicilan rumah dan kartu kredit, juga bayar membayar tagihan lainnya dengan mudah.

4. Murah
Internet saat ini sudah masuk dalam kategori murah karena ada belasan provider internet yang bisa kamu temui dan semua menawarkan layanan termurah. Kalau dibandingkan dari segi biaya yang kamu keluarkan dengan ke bank, kemacetan, dan tenaga, e-banking lebih murah dan efisien.

5. Cepat
Buat kamu yang sibuk dan bekerja, akses cepat ke perbankan adalah suatu keharusan. Lewat e-banking, kamu bisa tahu apakah transfer uang proyek sudah masuk tanpa harus menelpon bank untuk cari tahu. Kamu juga bisa mengecek saldo dan mentransfer uang secepat yang kamu mau hanya dengan mengunakan jarimu.

Kekurangan E-Banking

1. Rawan Pembobolan
Ini menjadi perhatian banyak pihak kalau dana nasabah sering dibobol orang tak dikenal. Dana yang hilang sering tidak dapat dikembalikan dan nasabah menderita kerugian. Pihak bank sering beranggapan nasabah lalai dan tidak menyimpan PIN akses ke e-bankingnya dengan baik.

2. Kurang Privasi
Karyawan bank bisa mengetahui tentang data nasabah dan dana yang tersimpan karena banyak dari mereka yang memiliki akses terebut.

3. Tergantung pada Internet
Tidak mungkin melakukan transaksi e-banking di kawasan yang jaringan internetnya belum ada. Jaringan internet yang diharapkan juga lebih kencang kecepatannya, kalau tidak e-banking akan mengalami gagal transaksi.

4. Target dari Cybercrime
Layanan e-banking jadi salah satu target kejahatan cyber yang sulit dibuktikan, terutama di Indonesia. Kejahatan cyber ini banyak mengambil korban tetapi masih belum menjadi prioritas dari pemerintah, termasuk bentuk payung hukum yang melindungi nasabah.

Keuntungan Mobile Banking
1.       Layanan Mobile banking memiliki kelebihan dibandingkan internet banking karena relatif mudah dalam mendapatkan konektivitas, sedangkan untuk internet banking tidak semua tempat ada jaringan internet. Hal ini memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan sehingga menghemat banyak waktu.
2.       Fitur yang sederhana membuat mobile banking melalui ponsel sangat mudah untuk dimengerti. Semua isntruksi diberikan secara mudah dan rinci sehingga efektif dari segi biaya. Selain itu fasilitas mobile banking mempunyai biaya yang rendah dibandingkan online banking.
3.       Dari sisi keamanan mobile banking bisa mengurangi resiko penipuan karena nasabah akan mendapatkan SMS ketika terdapat aktivitas pada rekening nasabah baik setoran, penarikan uang, atau transfer antar rekening.
4.       Bank juga merasa untung dengan layanan Mobile banking karena bisa mengurangi biaya dari tele-banking dan lebih ekonomis, selain itu fasilitas tambahan ini bisa mempermudah konsumen melakukan transaksi, sehingga bank dapat meningkatkan kepuasan nasabah mereka. Selain itu bank juga merasa lebih dekat dan dapat menjangkau nasabah mereka dengan mobile banking.
5.       Produk bank juga bisa dipromosikan dengan mudah melalui iklan layanan mobile banking seperti kartu kredit, pinjaman, dan lainnya pada kelompok nasabah tertentu. Selain promosi produk, berbagai layanan bank yang bisa diakses melalui mobile banking meliputi informasi pembayaran rekening, informasi jumlah tabungan, histori transaksi, fasilitas pengiriman uang, dan lainsebagainya dapat diakses langsung melalui handphone nasabah.
6.       Hal lain yang membuat mobile banking makin populer adalah nasabah dapat mentransfer uang secara langsung pada rekening bank yang sama maupun beda melalui mobile banking dengan jangkauan konektivitas jaringan yang luas melebihi melebihi internet banking.
7.       Walaupun canggih, ternyata mobile banking punya kelemahan juga yang harus disadari oleh pengguna mobile banking

Kekurangan Mobile Banking
Fitur keamanan menjadi salah satu isu penggunaan mobile banking ini. Hal ini setelah para ahli keamanan secara umum setuju bahwa mobile banking lebih aman daripada online banking karena sangat sedikit virus dan trojan yang menyerang smartphone, namun demikian pengguna mobile banking ternyata lebih rentan diserang penipuan yang dinamakan “smishing.” Penyebab penipuan ini lebih banyak disebabkan oleh pengguna mobile banking menerima SMS palsu yang menanyakan detil rekening bank dari seorang hacker yang menyamar sebagai institusi keuangan. Modus seperti ini telah berhasil membuat banyak orang yang terjebak dan uangnya terkuras.
Walaupun sistem online banking punya fitur keamanan melalui koneksi yang terenkripsi sehingga hacker tidak dapat membaca data yang dikirimkan, namun hal ini tidak berlaku manakala smartphone-nya dicuri. Celakanya lagi banyak orang mengatur agar perangkat smartphone mereka dapat menyimpan password atau menggunakan password dan pin yang tidak aman atau dapat ditebak dengan mudah.
Isu kekurangan mobile banking yang lain adalah mengenai Kompabilitas. Untuk dapat mengakses mobile banking secara maksimal nasabah memerlukan smartphone. Bahkan beberapa bank tidak menyediakan mobile banking untuk ponsel selain smartphone seperti iPhone, dan Blackberry. Selain itu dukungan software mobile banking pihak ketiga tidak selalu kompatibel bagi semua jenis smartphone. Jika nasabah tidak memiliki smartphone, tipe dari mobile banking yang dapat digunakan biasanya terbatas sehingga beberapa fitur tidak dapat diakses. Melakukan pengecekan rekening tabungan melalui SMS tidak menjadi masalah, akan tetapi fitur yang lebih canggih misalnya transfer antar rekening umumnya tidak tersedia bagi pengguna ponsel model lama sehingga tetap saja harus menggunakan smartphone.
Operabilitas ponsel menjadi tantangan tersediri bagi layanan mobil ebanking ini, di mana ada sejumlah besar perangkat ponsel yang berbeda dan itu merupakan tantangan besar bagi bank untuk menawarkan solusi mobile banking pada setiap jenis perangkat. Beberapa dari perangkat ini mendukung Java ME dan lain mendukung SIM Application Toolkit, browser WAP, atau hanya SMS.
Biaya sebenarnya tidak terlalu signifikan berpengaruh jika nasabah telah memiliki perangkat yang sesuai, namun sayangnya beberapa institusi finansial mengharuskan pembayaran lebih untuk layanan mobile banking. Di luar itu masih ada juga biaya software. Biaya ekstra untuk nasabah ini secara cepat bertambah, terutama ketika nasabah sering mengakses mobile banking sehinggga menjadi tambahan pendapatan tersendiri bagi bank.

4.       Ini Modus Pembobolan Rekening Nasabah Melalui "e-Banking"
·         

J    JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Bareskrim Polri saat ini sedang mengusut pembobolan beberapa dana nasabah di tiga bank besar di Indonesia dengan modus menggunakan software internet banking. Modus kejahatan ini diklaim telah menimbulkan kerugian mencapai Rp 130 miliar.Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen Budi Waseso ketika dihubungi Kontan membenarkan informasi ini. Ia menuturkan polisi telah berhasil mengendus dugaan pembobolan dana nasabah tiga bank yang dilakukan oleh sindikat kejahatan dunia maya. Menurutnya, pelaku menggunakan malware untuk muncuri data nasabah bank yang ditanamkan melalui jaringan internet."Pada Senin (13/4/2015) kemarin kami telah berhasil membongkar sindikat pembobolan uang nasabah dengan menggunakan internet. Saat ini kasus masih didalami oleh penyidik," ujar Budi, Selasa, (14/4/2015).Modus dari pencurian dana nasabah ini menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Victor Simanjuntak adalah dengan membajak akun internet banking milik nasabah bank sehingga ketika nasabah akan menyetorkan uang ke rekeningnya, aliran uang tersebut akan dibelokkan ke rekening pelaku.Ia menjelaskan pelaku utama bukanlah warga negara Indonesia karena berdasarkan penyelidikan Bareskrim ternyata aliran dana tersebut menuju ke sebuah rekening di negara Ukraina."Pelaku bukan warga negara Indonesia. Ia menggunakan jasa kurir yang merupakan WNI. Sehingga dana nasabah dibelokkan masuk ke rekening kurir, kemudian langsung diteruskan ke rekening pelaku," ujar Victor ketika dihubungi Kontan.Modus kejahatan ini bermula saat pelaku menawarkan perangkat aplikasi antivirus melalui pesan layanan di internet kepada korban pengguna e-banking. Setelah korban mengunduh software palsu tersebut, malware akan secara otomatis masuk ke komputer dan memanipulasi tampilan laman internet banking seolah-olah laman tersebut merupakan milik bank. Dengan begitu, pelaku dapat dengan mudah mengendalikan akun e-banking nasabah setelah mengetahui password korban."Namun, pelaku tidak menguras rekening korban, hanya membelokkan ke rekening kurir jika korban melakukan transaksi keuangan melalui e-banking," tutur Victor. Dalam aksi kejahatannya tersebut, pelaku merekrut WNI sebagai kurir dengan kedok kerjasama bisnis sehingga kurir sendiri tidak mengetahui bahwa uang yang masuk ke rekening mereka merupakan hasil pembobolan. Victor menjelaskan pelaku menjanjikan kurir dapat mengambil 10 persen dari dana yang masuk dan sisanya dikirimkan ke rekening di Ukraina melalui Western Union. Perekrutan kurir ini dilakukan secara acak dengan mengaku kerjasama bisnis perdagangan seperti kayu, kain, dan mesin. "Pelaku menjalin kerjasama dengan kurir di Indonesia. Pelaku mengatakan kalau dirinya akan berusaha di Indonesia tapi tidak memiliki rekening untuk menerima pembayaran dalam bentuk rupiah. Para kurir cuma diminta membuka rekening dan mentrasferkan uang yang masuk ke rekeningnya tersebut," jelas Victor. Saat ini Bareskrim Polri tengah mendalami kasus ini dengan memeriksa keterangan dari enam orang kurir yang telah ditahan sebagai saksi. Penyidik, ujar Victor, telah mengantongi identitas pelaku dan akan bekerja sama dengan Interpol untuk mengungkap jaringan sindikat pencurian uang nasabah ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, jumlah kurir diduga berjumlah ratusan orang yang tersebar diseluruh penjuru tanah air. "Pelaku adalah penjahat profesional yang memahami betul IT. Semua kurir yang telah diperiksa sama sekali tidak menyadari jika mereka terlibat dalam pembobolan bank. Pelaku ada di luar negeri, kami telah mengontak interpol untuk membantu kami," tutur Victor. Namun, Victor enggan menyebutkan nama maupun inisial dari tiga bank tersebut karena masih dalam penyelidikan oleh Polri. Ia hanya menyebutkan ketiga bank tersebut ada yang berasal dari BUMN dan swasta. Ia mengungkapkan terdapat sekitar 300 nasabah dari ketiga bank tersebut yang menjadi korban dengan total kerugian mencapai Rp 130 miliar yang berhasil dicuri pelaku. "Nanti bank akan kita panggil untuk melengkapi laporan. Karena ada pihak bank yang telah mengembalikan uang nasabahnya ada yang belum," ujarnya. Menurutnya, Indonesia dengan salah satu jumlah pengguna internet terbesar di dunia akan menjadi sasaran empuk dari tindak kejahatan dengan media online, terutama banyak masyarakat yang masih menggunakan software palsu sehingga rentan diretas. Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Irwan Lubis, mengaku pihaknya belum menerima laporan dari pihak bank, Bareskrim Polri, maupun institusi lainnya terkait kasus pembobolan dana nasabah di tiga bank ini. Meskipun begitu, Ia menegaskan bahwa OJK telah meminta kepada bank untuk meningkatkan pengamanan teknologi informasi pada sistem internet banking. "OJK belum menerima laporan baik dari bank maupun dari pihak atau intitusi lain. Pada 9 Maret 2015 yang lalu, OJK sudah meminta kewaspadaan bank dan meningkatkan IT security pada layanan internet banking mereka," tuturnya kepada Kontan. Selain meminta kepada pihak bank, Irwan juga menekankan kepada para nasabah untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam bertransaksi dengan menggunakan internet banking terutama dengan menggunakan komputer yang rentan terserah virus. Ia memberi saran kepada para nasabah jika terdapat instruksi yang tidak lazim dan meragukan pada saat transaksi harap segera menghubungi call center bank masing-masing. "Nasabah juga diminta untuk selalu waspada dalam bertransaksi via internet. Kalau ada istruksi yang tidak lazim segera hubungi call center bank," ujar Irwan. Sesuai dengan Undang-undang No 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, OJK merupakan lembaga negara yang memiliki fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap individual bank (mikroprudensial). OJK diberikan kewenangan memberikan izin, mengatur, mengenakan sanksi, dan mengawasi setiap aktivitas perbankan di Indonesia. (Benedictus Bina Naratama



·         JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memberikan penjelasan terkait aksi pembobolan mesin ATM dengan metode skimming beberapa waktu lalu.Skimming adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. “Nasabah dari sejumlah bank tiba-tiba terpotong saldo tabungannya, padahal mereka tidak melakukan transaksi pengambilan uang,” kata Hari Siaga Amijarso, Corporate Secretary BRI, dalam pernyataan resmi, Minggu (30/10/2016). Hari menjelaskan, modus yang digunakan pelaku kejahatan perbankan dengan teknik skimming tersebut di antaranya dengan cara memasang WiFi pocket router disertai kamera yang dimodifikasi menyerupai penutup PIN pada mesin-mesin ATM untuk mencuri PIN nasabah. Melalui alat tersebut, para pelaku menduplikasi data magnetic stripe pada kartu ATM lalu mengkloningnya ke dalam kartu ATM kosong. “Jadi ketika ada pembobolan rekening, selain nasabah pemilik tabungan, pihak bank pun turut menjadi korban. Reputasi akan kenyamanan dan tingkat keamanan yang terjaga menjadi turun di mata masyarakat,” ujar Hari. Hari mengakui, beberapa kejadian juga sempat menimpa nasabah BRI. Ia menyatakan, BRI segera melakukan penelusuran terkait dugaan pembobolan rekening tersebut. BRI juga telah menggandeng pihak kepolisian untuk menangani kasus-kasus kejahatan perbankan yang menimpa BRI dan nasabahnya. “Kami tidak akan segan memproses secara hukum para pelaku kejahatan perbankan yang telah merugikan nasabah dan institusi BRI,” kata Hari. BRI juga meminta nasabah agar selalu menjaga kerahasiaan dan mengubah PIN secara berkala. “Kami juga sampaikan agar nasabah menghubungi Call BRI di 14017 kalau ada yang kurang jelas mengenai berbagai produk atau layanan yang diberikan BRI,” ujar Hari.
·        

Menelusuri Modus Pembobolan Rekening via SMS Banking
·         Saya tertarik untuk membahas terhadap kasus yang diceritakan oleh teman saya @D3551 yang menceritakan bahwa terjadi kasus dimana temannya mendapatkan SMS kemudian me-reply-nya dan terjadilah pembobolan pada saldo rekening tabungannya hingga mencapai puluhan juta rupiah.Dari situ saya akan coba menganalisanya bahwa kejadian tsb terjadi karena membalas SMS sehingga kita anggap terjadi pembobolan rekening melalui media SMS Banking. Oke,kita bedah satu per satu, pertama pastikan dulu korban tersebut telah mendaftarkan/mengaktifkan fitur SMS Banking,jika belum mendaftar atau mengaktifkan layanan SMS Banking maka kejadian tsb bukan karena SMS Banking.Akan tetapi jika sudah mendaftarkan/mengaktifkan layanan SMS Banking maka harus dipastikan bahwa nomor yang dipakai saat ini(nomor yang digunakan untuk me-reply SMS tsb) adalah nomor yang didaftarkan pada layanan SMS Banking. Kedua,perlu diketahui sebelumnya bahwa fitur/layanan SMS Banking itu ada 2 bentuk,yang pertama itu dari pihak Bank menyediakan Aplikasi SMS Banking yang harus didownload pada Handhone si user,sehingga aktifitas SMS Banking hanya bisa dilakukan melalui aplikasi tersebut(sehingga mustahil jika dengan me-reply SMS maka saldo bisa dibobol karena aksesnya ditutup),kedua melalui fitur SMS biasa (ini adalah fitur SMS Banking yang lama) misalnya kita bisa lakukan dengan mengetikkan SMS seperti: (TRN 0127837383 500.000 -                 contoh format dibacanya --> TRN: Kode Transaksi transfer, Nomor rekening dan Nilai nominal transfer) kemudian biasanya dikirimkan pada nomor SMS Center dari Bank tsb dan biasanya nomor SMS Center Bank itu pendek dan unik semisal: 4040, 1717, 2424..jadi kalo kita reply ke nomor HP biasa seperti: 081xxxxxxxx serasa aneh..karena pihak Bank mustahil memasang SMS Center dengan nomor yang biasa digunakan oleh pengguna ponsel. Dan perlu ditambahkan bahwa untuk fitur SMS Banking dari pihak Bank terkaitpun sudah menaikan layer sekuritinya dengan harus memasukan 'security code' yang bisa berbentuk TOKEN yaitu kode yang digenerate setiap kita mau melakukan transaksi. Token itu digenerate dari piranti yang diberikan pihak Bank berupa semacam kalkulator kecil.Proses generate kode token tsb pun tidak semua sama, karena rumus kode dari setiap mesin token yang diberikan oleh pihak Bank itu berbeda-beda, kemudian dalam setiap transaksi itu dari pihak Bank memberikan limit transaksi harian sehingga jika seseorang mengaku telah dibobol rekeningnya pada satu hari dan mencapai puluhan juta sedangkan limit transaksi maksimal yang biasa diterapkan oleh kebanyakan Bank adalah 10 juta maka hal tersebut mustahil terjadi,dan yang paling akhir yaitu kita harus memasukkan password SMS Banking kita. Dari situ sendiri kita sudah bisa membayangkan berapa tahapan yang harus dilalui untuk bisa menembus sistem keamanan SMS Banking tersebut kalaupun hanya dengan me-reply SMS kemudian saldo terpotong itu kemungkinannya sangat kecil sekali. Oke,kalopun masih tidak puas terhadap paparan teknis dan skenario diatas,maka yang perlu dilakukan oleh korban adalah meminta 'LOG Transaksi' dari pihak Bank terkait tentang periode kejadian yaitu tanggal dan jam berapa, karena semua aktifitas rekening itu SELALU tercatat,nah dari Log transaksi tersebut maka akan terlihat proses pendebetan rekening korban itu tipe transaksinya apa,tanggal dan jam berapa,siapa user yang melakukannya,dsb. Dari situ bisa ketahuan dan diambil kesimpulan bagaimana proses terjadinya pembobolan rekening tersebut. Jika dicek saldo berkurang tapi tidak ada catatan di Log Transaksi bagaimana proses pembobolan rekening, maka korban berhak untuk mensomasi pihak Bank,karena pihak Bank bertanggungjawab terhadap keamanan rekening dan history transaksinya. Akan tetapi jika bobolnya rekening tercatat di log transaksi secara jelas namun si korban tidak mau mengakui telah melakukan transaksi maka kita harus tanyakan kepada korban apakah pernah memberi tahu orang lain tentang username dan password SMS Bankingnya,kalaupun si korban tidak pernah merasa memberi tahu user name dan password SMS Bankingnya pada orang lain maka kemungkinan terakhir korban telah digendam oleh orang lain kemudian disuruh untuk melakukan transaksi melalui SMS Banking.


5.          Perhitungan bunga berdasarkan saldo terendah
Dalam perhitungan ini, bunga tabungan akan didasarkan pada jumlah saldo    terendah yang terjadi pada bulan laporan, di mana jumlah saldo tersebutlah yang akan digunakan sebagai acuan dalam perhitungan bunga. Bunga tabungan yang berlaku adalah 6% per tahun. Maka perhitungan bunga = (Jumlah saldo terendah x suku bunga % x jml hari pd bulan laporan) / Jumlah hari dalam 1 tahun. Berdasarkan tabel di atas, saldo terendah yang terdapat dalam tabungan tersebut adalah Rp 10.000.000,- Maka kita bisa menghitungnya dengan cara berikut:
Bunga tabungan : Rp 10.000.000,- X 6% x 30 / 365 = Rp 49.315,-
Bunga sebesar Rp 49.315,- merupakan bunga gross (belum dipotong pajak).
Maka pajak bunga tabungan tersebut: 20% x Rp 49.315 = Rp 9.863,-
Jadi bunga yang diterima oleh nasabah: Rp 49.315,- – Rp 9.863,- = Rp 39.452,-
·         Perhitungan bunga berdasarkan saldo rata-rata
Perhitungan bunga dengan menggunakan metode ini didasarkan pada rata-rata saldo harian pada bulan berjalan, sehingga nilai rata-rata tersebut yang akan dijadikan acuan dalam perhitungan bunga.
Maka perhitungan bunga = (Saldo rata-rata harian x suku bunga % x jml hari pada bulan berjalan) / Jumlah hari dalam 1 tahun
Menghitung saldo rata-rata harian:
10.000.000 x 3 hari (tgl 1-3)                        =          30.000.000
15.000.000 x 2 hari (tgl 4-5)                        =          30.000.000
22.000.000 x 9 hari (tgl 6-14)                      =          198.000.000
12.000.000 x 2 hari (tgl 15-16)                    =          24.000.000
11.000.000 x 11 hari (tgl 17-27)                  =          121.000.000
14.000.000 x 4 hari (tgl 28-31)                    =          56.000.000
Jumlah                                                           =          459.000.000
Saldo rata-rata harian : 459.000.000 / 31 = 14.806.452
Bunga             : (14.806.452 x 6% x 31) / 365 = Rp 75.452,- (belum dipotong pajak).
Pajak bunga tabungan: 20% x Rp 75.452,- =  Rp 15.090,-
Maka bunga tabungan yang diterima oleh nasabah: Rp 75.452,- - Rp 15.090,- = Rp 60.362
·         Perhitungan bunga berdasarkan saldo harian
Perhitungan bunga dengan menggunakan metode ini akan didasarkan pada besarnya saldo harian pada bulan berjalan, sehingga dasar perhitungannya mempertimbangkan saldo tabungan setiap harinya. Bunga tabungan yang berlaku adalah sebesar 6%. Maka perhitungan bunga = (Saldo harian x suku bunga % x jml hari pd bulan berjalan) / Jml hari dalam 1 tahun.




Source: 


http://bisnis.liputan6.com/read/2931589/ini-bedanya-internet-banking-mobile-banking-dan-sms-banking
https://www.it-jurnal.com/pengertian-e-banking/
https://www.halomoney.co.id/blog/kelebihan-dan-kekurangan-e-banking
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-mobile-banking-apa-keunggulan-dan-kekurangannya
https://ekonomi.kompas.com/read/2015/04/15/113500326/Ini.Modus.Pembobolan.Rekening.Nasabah.Melalui.e-Banking.
https://ekonomi.kompas.com/read/2016/10/31/050500126/ada.pembobolan.atm.dengan.skimming.ini.penjelasan.bri
https://www.kompasiana.com/dennio/menelusuri-modus-pembobolan-rekening-via-sms-banking_5509091ca333112b452e3ae3
https://www.google.co.id/amp/s/www.cermati.com/artikel/amp/ketahui-tipe-dan-cara-menghitung-bunga-tabungan

















0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

BlackHat48